Aku tak tahu dari dari apa hatiku dibentuk. Akupun tak tahu bagaumana bentuk hatiku. Apakah kini sudah hancur, remuk, ataukah sedang berkembang. Sekarang yang aku tahu bahwa pasien-pasien dari dunia yang khilaf telah mencampakkanku ... jauh, hilang dari luasnya cakrawala angkasa. Menenggelamkanku ... dalam, sejauh palung waktu yang telah mereka lalui. Menjatuhkankanku ... terjerembab, ditopang apai-api penghias neraka yang mengingatkanku bahwa aku telah melukai nurani mereka. Menghancurkan pusat nadi kehidupan mereka.
Aku bukan setan yang selalu menggoda menusia. Aku bukan iblis yang ingin ditemani digemerlapnya neraka. Aku juga bukan malaikat yang bisa menahan nafsu. Aku hanya manusia biasa yang tak pernah tahu kapan waktuku aku jalani, dan dimana perasaanku harus kulalui. Maafkan aku... aku telah memaksakanperasaanku masuk kedalam sela-sela waktu kalian. Maafkan aku... aku telah menjalani waktuku tanpa bisa menghargai perasaan kalian. Aku hanya bisa berkata tanpa bisa merasa. Aku hanya bisa meratapi tanpa bisa menyadari. Aku pun hanya bisa menyakiti tanpa bisa memberi. Yang aku minta hanya sadarkan aku, kembalikan langkahku pada jejak-jejak yang telah kutinggalkan hanya untuk bersamanya.
... Maafkan aku teman-temanku!!!
No comments:
Post a Comment